Menanam cabai dan selada di atas kolam ikan, memangnya bisa? Tentu saja bisa. Dengan mengandalkan teknologi aquaponik dalam jangka waktu satu setengah bulan, Anda dapat memanen cabai dan selada.
Tidak hanya panen sayur, ikan pun dapat dipanen. Itulah keuntungan aquaponik, yang dikenal sebagai sistem pertanian yang memadukan budidaya perikanan dan budidaya tanaman. Bagi Anda yang tinggal di perkotaan, metode ini jelas cocok digunakan, karena selain menghemat lahan, Anda pun akan mendapatkan dua manfaat sekaligus.
Tertarik membuat aquaponik di rumah Anda? Pastikan Anda mengetahui seluk beluknya terlebih dahulu. Dalam artikel ini akan dibahas segala hal yang berkaitan dengan aquaponik, di antaranya:
Pengertian Aquaponik dan Manfaatnya

Aquaponik dapat dibuat di lahan sempit dan tanpa menggunakan tanah. (Foto: urbalfood.org)
Sekilas Anda mungkin pernah mendengar aquaponik. Metode ini adalah salah satu cabang hidroponik yang memberikan solusi bagi petani, tukang kebun, atau Anda pencinta bercocok tanam, yang memiliki lahan terbatas atau tinggal di wilayah yang tanahnya kurang subur. Namun apakah pengertian aquaponik? Berikut ini penjelasannya.
a. Pengertian aquaponik
Penelitian aquaponik telah dimulai sejak tahun 1971, namun mulai berkembang pada tahun 1980-an. Dilansir dari Suaramerdeka, Aquaponik berasal dari suku kata aquakultur dan hidroponik. Aquakultur merupakan budidaya ikan, sedangkan hidroponik adalah budidaya tanaman tanpa tanah, jadi aquaponik adalah sistem pertanian yang memanfaatkan kotoran ikan sebagai sebagai nutrisi bagi tanaman dan memanfaatkan tanaman sebagai pengendali kualitas air bagi ikan.
Uniknya, sistem ini memungkinkan untuk dilakukannya budidaya tanaman serta ikan secara bersamaan, dalam satu tempat dan satu waktu. Mengapa ikan diperbolehkan digabung bersama tanaman dalam satu media? Karena nantinya ikan akan mengeluarkan kotoran berupa nutrisi yang akan diserap oleh tanaman secara langsung. Sementara itu, ikan mendapatkan air yang telah dimurnikan oleh tanaman.
b. Manfaat aquaponik
Sistem perkebunan aquaponik memiliki banyak manfaat bila dibandingkan dengan sistem pertanian tradisional. Dilansir dari Smartgardenguide, aquaponik memiliki beberapa manfaat berikut ini.
- Hemat air karena menggunakan 90% lebih sedikit air daripada budidaya tanaman berbasis tanah.
- Mampu menghasilkan sayuran, buah, atau ikan sekaligus untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga maupun untuk tujuan komersial yang menghasilkan keuntungan.
- Sayuran dan ikan yang dihasilkan memiliki kualitas yang lebih baik dan bebas dari bahan kimia atau residu pupuk anorganik, maupun pestisida kimia. Jadi, media tanam ataupun budidaya aquaponik dapat disebut sebagai media tanam organik. Ikan pun tidak memerlukan antibiotik.
- Aquaponik menghemat lahan secara efisien dan tidak memerlukan banyak tempat karena sayuran dan ikan yang dibudidayakan dapat disatukan pada satu tempat atau lokasi.
- Aquaponik juga dapat ditempatkan dalam ruangan. Dengan penggunaan pencahayaan dalam ruangan, tanaman Anda dapat tumbuh sepanjang tahun.
- Meminimalkan limbah air.
Itulah manfaat aquaponik yang mendorong produk pertanian organik, menjadi jauh lebih sehat, dan ramah lingkungan. Mau punya rumah sehat dan ramah lingkungan seperti keunggulan budidaya dengan aquaponik?
2. Mekanisme dan Sistem Aquaponik
Dengan aquaponik, tanaman mendapat nutrisi dan ikan memiliki ekosistem bersih. (Foto: flseagrant.org)
Bagaimana cara aquaponik bekerja? Untuk lebih jelasnya, kenali lebih lengkap komponen dan sistem aquaponik berikut ini.
a. Komponen aquaponik
Setiap sistem aquaponik mencakup komponen dasar agar bekerja secara optimal. Simak 7 komponen dasar aquaponik yang dilansir dari Urbangreenfarms ini.
1. Ikan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan hanya mengambil 40% – 50% gizi dari makanan yang dimakan. Kotoran ikan mengandung sisa-sisa makanan yang masih mengandung nutrisi dan dipercaya mampu menjadi pupuk alami yang dapat menyuburkan tanaman.
Dalam aquaponik, sirkulasi dilakukan pada air kolam ikan untuk mengalirkan air yang mengandung kotoran ikan ke arah filter. Kemudian filter menyaring dan mengubah kotoran ikan dan aliran air akan menuju tanaman.
2. Tanaman
Aquaponik tidak memanfaatkan air tanah untuk mendapatkan nutrisi. Zat gizi yang diperlukan oleh tanaman didapatkan di air, yang dialirkan dari kolam menuju akar tanaman.
3. Bakteri atau siklus nitrogen
Siklus nitrogen pada sistem aquaponik adalah perubahan zat amonia dari kotoran ikan, menjadi zat nitrit yang kemudian dimanfaatkan tanaman sebagai nutrisi tumbuh. Perubahan ini dibantu oleh adanya filter pada instalasi aquaponik.
Terdapat dua jenis filter yang paling umum digunakan, yaitu biofilter dan filter mekanis. Teknik biofilter dilakukan dengan menggunakan bakteri. Agar bakteri dapat berkembang biak dengan baik, dibutuhkan media tumbuh kembang bakteri dan perkembangan bakteri membutuhkan waktu sekitar 1 – 3 minggu. Lalu contoh biofilter adalah bioball.
Sementara itu, filter mekanis dilakukan untuk menyaring kotoran ikan yang bersifat padat agar air menjadi bersih. Salah satu filter mekanis adalah japanese mat.
4. Tangki
Sebagian orang menggunakan tangki aquaponik secara vertikal, namun ada juga yang mengaturnya secara horizontal. Hal ini tergantung pada ruang atau lahan yang tersedia. Salah satu hal yang juga penting dipertimbangkan adalah tersedia cukup air untuk ikan, karena semakin banyak air akan semakin baik, sehingga ikan memiliki ruang untuk berenang dengan nyaman.
5. Pompa
Sistem aquaponik membutuhkan aerator untuk menyediakan oksigen bagi ikan dan pompa untuk mengirimkan air dari tangki ikan ke sistem filtrasi. Pilih pompa yang tahan lama, karena biasanya pompa aquaponik menyala dalam 24 jam.
sumber : https://www.rumah.com/panduan-properti/aquaponik-30303